Wednesday, September 1, 2010

Ishadu Bi Ana Muslimun

Saksikan bahwa aku adalah seorang muslim.


"apakah yang anda pakai?", "apakah anda seorang muslim?" begitulah kira-kira pertanyaan yang sering muncul dari orang-orang Jepang yang tidak sengaja tertarik dan berani bertanya tentang jilbab yang Sa pakai.


Hal ini membuat Sa teringat bahwa yang namanya jilbab, selain fungsinya untuk menutup aurat, berfungi sebagai identitas kita sebagai muslimah. Lalu muncul pertanyaan, "apakah yang menjadi identitas bagi laki-laki muslim?". Kenapa Allah tidak memerintahkan laki-laki untuk mengenakan sesuatu yang bisa menjadikan identitas bagi mereka?


Sebelum mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan diatas, pasti banyak yang bertanya kenapa muslim harus bisa mengidentifikasi muslim yang lain? Alasannya banyak sekali, diantaranya:

[1] banyak ibadah yang wajib dikerjakan berjama’ah, contoh: shalat jumat. sholat berjama’ah itu lebih tinggi derajatnya, jika tidak mengenal sama muslim yang lain, bagaimana bisa shalat berjama’ah?!

[2] muslim memiliki kewajiban terhadap muslim yang lain. Yang namanya kewajiban, jika tidak dikerjakan (tanpa udzur atau halangan yang kuat) bisa jadi terhitung dosa. 6 kewajiban itu adalah:

(a) mengucapkan dan membalas salam
(b) memenuhi undangan (waduh, banyak banget undangan walimah temen-temen yang ga bisa Sa datengin karena JAUH, maafkan kawan)
(c) memberi nasehat bila diminta (tapi tidak diminta juga tetap harus saling menasehati, bukan?! Ingat surat Al Asr)
(d) mendoakan saat dia bersin jika dia membaca hamdallah
(e) menjenguk jika sakit
(f) menghantarkan jenazah bila dia telah meninggal

[3] etc (maaf, masih kurang ilmu, coba cari sendiri, kalo tau tolong dishare ya)


Setelah beres shalat dzuhur di mushola, Sa baru dapat ide tentang identitas lelaki muslim yaitu aktifitasnya mesjid. Kalau seorang laki-laki, setiap hari shalat berjama'ah di mesjid, pastinya tidak akan ada muslim yang lain yang bertanya “apakah si fulan itu muslim?” (kecuali yang nanyanya emang jarang ke mesjid juga :p) Karena itu pula kenapa shalat berjamaa’ah di mesjid sangat dianjurkan untuk laki-laki. Betul tidak?! (^,^)


Mengingat kewajiban akhwat di rumah lebih tinggi prioritasnya daripada di mesjid, makanya akhwat-akhwat diwajibkan memakai jilbab sebagai identitasnya sebagai muslimah dan ikhwan pergi ke mesjid untuk memperlihatkan bahwa dia seorang muslim.


Hanya berbagi pemikiran, belum pasti benar, karena kebenaran hanya datang dari Allah


Semoga bisa bermanfaat.
Selamat menjalankan 10 hari terakhir Ramadhan tahun ini.
Semoga masih bisa bertemu Ramadhan tahun depan.
[jika tidak]
Semoga Allah mengkaruniakan ampunan seluas-luasnya sebelum kita menemui ajal.
Amin.

Wednesday, June 2, 2010

Mengulang Ujian Dunia

Inilah salah satu manfaat dari mempunyai blog dan berusaha menuliskan sesuatu yang bermanfaat didalamnya; bisa mengingatkan diri sendiri.


Saat nasehat orang-orang terdekat sudah tidak bisa menyentuh hati,
meluruskan cara berpikir otak,
maka ucapan yang keluar dari mulut sendiri
yang seharusnya membuat diri malu jika masih tetap berada di jalan yang tidak baik.


Menata ulang labels di blog, membuat Sa teringat pada tulisan terdahulu, judulnya Menjadi Kekasih Allah. Mulai menyadari bahwa seorang Annisa Karima dari 2 tahun yang lalu mempunyai keadaan hati yang lebih baik dari Annisa Karima hari ini.


Power of Words. Meski liriknya singkat, dengan diselingi dzikrullah, lagu ini benar-benar bisa menentramkan hati; Opick - Astagfirullah (Istigfar).

Kubuka jendela pagi diudara yang letih
deru geram nyanyian zaman

Bersama berjuta wajah kuarungi mimpi hari
halalkan segala cara untuk hidup ini

Nafsu jiwa yang membuncah menutupi mata hati
seperti terlupa bahwa nafas 'kan terhenti

Astagfirullah......

Kubuka jendela pagi dan dosapun menghampiri
suara jerit hati kuingkari

Astagfirullah......

Monday, May 31, 2010

TAKDIR a.k.a. FATE

Suatu hari, seperti hari-hari biasanya, didepan 2 layar monitor yang menguras 2 pasang mata, dengan 2 telinga mencoba mengasingkan diri dengan beratus lagu dalam playlist yang berlompatan secara random, secara tidak sengaja (lebih tepatnya, TAKDIR), lagu ini diputar.

Teringat masa-masa dimana mengayuh sepeda merah selama tidak kurang dari 30menit di naik-turun-nya jalanan Bandung, antara Gunung Batu dan Dago, ditemani lagu ini pula.

2 tempat yang berbeda -Bandung dan Toyohashi- 2 keadaan yang mungkin tidak jauh beda, antara Tugas Akhir dan Tesis.



Takdir
by Opick feat Melly G.

Lyric:
Dihempas gelombang, dilemparkan angin
Terkisah bersedih, bahagia di indah dunia yang berakhir sunyi
langkah kaki di dalam rencananya

Semua berjalan dalam kehendaknya
Nafas, hidup, cinta dan segalanya

Dan tertakdir menjalani segala kehendakmu ya Rabbi
Ku berserah, ku berpasrah, hanya padamu ya Rabbi

Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah
Bila mungkin tawa coba tawa bersabarlah
Karena air mata tak abadi, akan hilang dan berganti

Bila hidup hampa dirasa, mungkinkah hati merindukan Dia
Karena hanya denganNya hati tenang
damai jiwa dan raga

Translation:

Slammed by wave, thrown by wind
Being sad and happy in the beautiful world that ending lonely
walking on Allah's paths

All working on Allah's plans
Breath, life, love and everything

And fated to do all Your will, dear Rabb
I surrender, give myself, only to You, dear Rabb

If there's any hurt, try to smiling
If there's any laugh, try to be tender
Because tears not stay forever, will gone and disappear

If life feels so empty, maybe our heart longing for Allah
Because just when with Allah, our heart restful
peaceful, body and soul

Note:
- Rabb/Rabbi is one of name for Allah, It can't be change.
- the last part, originally said [soul] then [body] to gives point that your soul is more important than your body.

Monday, January 25, 2010

Ema Malangbong

2 tahun yang lalu, tepatnya 6 Januari 2008, Sa mereasakan kehilangan untuk pertama kalinya. Saat sakitnya datang, Sa masih bisa menemani. Saat jenazahnya akan dikebumikan, Sa masih bisa ikut memandikan dan menyolatkan.

Kali ini, saat jauh dari rumah, sekedar kata "maaf" dan "terima kasih" tidak sempat Sa utarakan.

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.
Semoga Allah merahmati jiwanya,
mengganti kesabarannya di dunia
dengan rahmat tak terkira di kubur dan akhiratnya.

Ema Malangbong

Wanita paling sabar yang pernah Sa temui di dunia ini. Nada suaranya tidak pernah meninggi, tak pernah mengeluh, tak pernah Sa liat beliau bermuka masam, hanya tersenyum. Bahkan bercerita bahwa [2 gigi depannya tiba2 copot] dengan wajah ceria.
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar" (Al Qashash: 80)

Dalam dunianya, dirinya ditempatkan selalu pada tempat paling akhir, Itsar. Sejauh mana kau bisa memikirkan orang lain terlebih dahulu, daripada dirimu sendiri, dalam hal urusan dunia? Saat pulang ke Malangbong, Garut, paling gampang cari Ema. Pasti ada di dapur dengan tungku masak tradisionalnya. Tapi sekarang tidak akan ada lagi [sambel Ema Malangbong] yang cuma Ema yang bisa buat.

Sungguh beruntung orang-orang yang bisa meninggalkan kebaikan saat dia meninggalkan dunia ini.