"apakah yang anda pakai?", "apakah anda seorang muslim?" begitulah kira-kira pertanyaan yang sering muncul dari orang-orang Jepang yang tidak sengaja tertarik dan berani bertanya tentang jilbab yang Sa pakai.
Hal ini membuat Sa teringat bahwa yang namanya jilbab, selain fungsinya untuk menutup aurat, berfungi sebagai identitas kita sebagai muslimah. Lalu muncul pertanyaan, "apakah yang menjadi identitas bagi laki-laki muslim?". Kenapa Allah tidak memerintahkan laki-laki untuk mengenakan sesuatu yang bisa menjadikan identitas bagi mereka?
Sebelum mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan diatas, pasti banyak yang bertanya kenapa muslim harus bisa mengidentifikasi muslim yang lain? Alasannya banyak sekali, diantaranya:
[1] banyak ibadah yang wajib dikerjakan berjama’ah, contoh: shalat jumat. sholat berjama’ah itu lebih tinggi derajatnya, jika tidak mengenal sama muslim yang lain, bagaimana bisa shalat berjama’ah?!
[2] muslim memiliki kewajiban terhadap muslim yang lain. Yang namanya kewajiban, jika tidak dikerjakan (tanpa udzur atau halangan yang kuat) bisa jadi terhitung dosa. 6 kewajiban itu adalah:
(a) mengucapkan dan membalas salam
(b) memenuhi undangan (waduh, banyak banget undangan walimah temen-temen yang ga bisa Sa datengin karena JAUH, maafkan kawan)
(c) memberi nasehat bila diminta (tapi tidak diminta juga tetap harus saling menasehati, bukan?! Ingat surat Al Asr)
(d) mendoakan saat dia bersin jika dia membaca hamdallah
(e) menjenguk jika sakit
(f) menghantarkan jenazah bila dia telah meninggal
(b) memenuhi undangan (waduh, banyak banget undangan walimah temen-temen yang ga bisa Sa datengin karena JAUH, maafkan kawan)
(c) memberi nasehat bila diminta (tapi tidak diminta juga tetap harus saling menasehati, bukan?! Ingat surat Al Asr)
(d) mendoakan saat dia bersin jika dia membaca hamdallah
(e) menjenguk jika sakit
(f) menghantarkan jenazah bila dia telah meninggal
[3] etc (maaf, masih kurang ilmu, coba cari sendiri, kalo tau tolong dishare ya)
Setelah beres shalat dzuhur di mushola, Sa baru dapat ide tentang identitas lelaki muslim yaitu aktifitasnya mesjid. Kalau seorang laki-laki, setiap hari shalat berjama'ah di mesjid, pastinya tidak akan ada muslim yang lain yang bertanya “apakah si fulan itu muslim?” (kecuali yang nanyanya emang jarang ke mesjid juga :p) Karena itu pula kenapa shalat berjamaa’ah di mesjid sangat dianjurkan untuk laki-laki. Betul tidak?! (^,^)
Mengingat kewajiban akhwat di rumah lebih tinggi prioritasnya daripada di mesjid, makanya akhwat-akhwat diwajibkan memakai jilbab sebagai identitasnya sebagai muslimah dan ikhwan pergi ke mesjid untuk memperlihatkan bahwa dia seorang muslim.
Hanya berbagi pemikiran, belum pasti benar, karena kebenaran hanya datang dari Allah
Semoga bisa bermanfaat.
Selamat menjalankan 10 hari terakhir Ramadhan tahun ini.
Semoga masih bisa bertemu Ramadhan tahun depan.
[jika tidak]
Semoga Allah mengkaruniakan ampunan seluas-luasnya sebelum kita menemui ajal.
Amin.