Suatu hari, seperti hari-hari biasanya, didepan 2 layar monitor yang menguras 2 pasang mata, dengan 2 telinga mencoba mengasingkan diri dengan beratus lagu dalam playlist yang berlompatan secara random, secara tidak sengaja (lebih tepatnya, TAKDIR), lagu ini diputar.
Teringat masa-masa dimana mengayuh sepeda merah selama tidak kurang dari 30menit di naik-turun-nya jalanan Bandung, antara Gunung Batu dan Dago, ditemani lagu ini pula.
2 tempat yang berbeda -Bandung dan Toyohashi- 2 keadaan yang mungkin tidak jauh beda, antara Tugas Akhir dan Tesis.
Takdir
by Opick feat Melly G.
Lyric:
Dihempas gelombang, dilemparkan angin
Terkisah bersedih, bahagia di indah dunia yang berakhir sunyi
langkah kaki di dalam rencananya
Semua berjalan dalam kehendaknya
Nafas, hidup, cinta dan segalanya
Dan tertakdir menjalani segala kehendakmu ya Rabbi
Ku berserah, ku berpasrah, hanya padamu ya Rabbi
Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah
Bila mungkin tawa coba tawa bersabarlah
Karena air mata tak abadi, akan hilang dan berganti
Bila hidup hampa dirasa, mungkinkah hati merindukan Dia
Karena hanya denganNya hati tenang
damai jiwa dan raga
Translation:
Slammed by wave, thrown by wind
Being sad and happy in the beautiful world that ending lonely
walking on Allah's paths
All working on Allah's plans
Breath, life, love and everything
And fated to do all Your will, dear Rabb
I surrender, give myself, only to You, dear Rabb
If there's any hurt, try to smiling
If there's any laugh, try to be tender
Because tears not stay forever, will gone and disappear
If life feels so empty, maybe our heart longing for Allah
Because just when with Allah, our heart restful
peaceful, body and soul
Note:
- Rabb/Rabbi is one of name for Allah, It can't be change.
- the last part, originally said [soul] then [body] to gives point that your soul is more important than your body.