Monday, July 27, 2009

Yukata

Sewaktu pertama kali pegang, trus dikeluarin dari bungkusnya, Sa bingung bagaimana cara pakainya, apalagi cara pakai Obi.


Sebenernya Sa sudah coba cari-cari manual bagaimana menggunakan Yukata. Tapi agak bingung dengan tahapan-tahapannya. Setelah itu nemu video yang lebih bagus cara menjelaskannya. Akhirnya Sa bisa juga pake Yukata.


Tampak Depan






Tampak Belakang





Bagus khan bentuk pitanya ^^

Sunday, July 26, 2009

Beasiswa Voucher ITB

Pada dasarnya, beasiswa ini diadakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian di lingkungan ITB. ITB memerlukan resource peneliti untuk melaksanakan penelitian di dalam ITB sendiri. Oleh karena itu munculah beasiswa voucher yang setidaknya dapat menarik minat lulusan S1 ITB untuk melanjutkan S2 di ITB lagi.


Sebelumnya, beasiswa ini hanya meng-cover biaya SPP, tanpa biaya SKS. Tapi, jika seperti itu, beasiswanya jadi hanya sekedar “icip-icip” aja karena dari keseluruhan biaya 1 semester, porsi biaya SKS menyumbang presentasi paling besar dari keseluruhan biaya. Hampir 2/3nya jika teman-teman masuk ke teknik elektro (kurang tau juga kalo di prodi yang lain). Oleh karena itu, mulai beberapa tahun yang lalu (kurang tahu juga tepatnya mulai kapan), beasiswa voucher meng-cover SPP maupun SKS tiap semester. Dengan kata lain, semua biaya sekolah 1 semester, gratis ^_^ Seneng kan kalo denger yang gratis-gratis.


Periode beasiswa ini bermacam-macam. Normalnya, untuk S2 diberikan selama 2 tahun dan S3 untuk 3 tahun. Beasiswa ini bisa diperpanjang dengan alasan yang dianggap memenuhi syarat (nah bagian ini Sa belum punya informasi jelasnya). Diantara pergantian tahun pelajaran akan diadakan evaluasi penerima beasiswa ini. Meski beasiswa ini berlangsung 2 atau 3 tahun, bisa saja ditengah jalan diberhentikan jika si penerima beasiswa mempunyai IP


Sekarang tinggal bagaimana cara mendapatkan beasiswanya, khan........


Pertama, kita harus paham dahulu prinsip utama dari beasiswa ini sehingga strategi yang harus diambil akan semakin jelas. Prinsip utama voucher adalah:

[1] ditujukan untuk mendukung penelitian: sebelum mengajukan beasiswa voucher, pastikan nama kawan-kawan sudah atau akan tercantun dalam penelitian yang sedang dilakukan oleh salah satu dosen ITB. Point ini hukumnya WAJIB jika ingin bisa dapat beasiswa voucher. Jadi jika belum ikut penelitian dosen ITB, segera cari ^^

[2] beasiswa ini dapat diajukan oleh mahasiswa yang telah terdaftar sebagai mahasiswa magister, bukan untuk calon-mahasiswa-magister. Salah satu syarat dokumen yang harus disertakan saat pendaftaran beasiswa adalah surat keterangan bahwa kita telah diterima sebagai mahasiswa magister di ITB. Nah lho?! Pasti point [2] ini banyak yang dipertanyakan. Sabar, Sa jelaskan dibagian lain tulisan ini.

[3] beasiswa diajukan oleh ketua prodi, bukan oleh mahasiswa magister yang bersangkutan. Tapi biasanya ketua prodi malah tidak-tahu-menahu masalah beasiswa. Yah pada intinya sih kita tinggal menjelaskan bahwa kita butuh “tanda-tangan” ketua prodi untuk beasiswa ini dan memastikan nama kita tercantum dalam list atau daftar mahasiswa-magister-calon-penerima-beasiswa-voucher yang diajukan oleh prodi masing-masing ke LPKM.


Jika sudah paham kira-kira “wajah” dari beasiswa voucher, kawan-kawan tinggal meminta formulir pendaftarannya di LPKM yang saat ini letaknya di Basement, Gedung Campus Center Barat. Tinggal ikuti petunjuk dan langkah yang tertera pada formulir tersebut.


Seperti yang telah Sa singgung sebelumnya pada point [2] di atas, pasti ada pertanyaan besar yang menghinggapi pikiran kawan-kawan.

*Untuk bisa mendapatkan beasiswa, kita harus terdaftar sebagai mahasiswa.

**Sedangkan untuk bisa jadi mahasiswa harus bayar biaya pendaftaran terlebih dahulu.

***Padahal daftar beasiswa khan sebagai modal bayar pendaftaran..... @_@ Nah bingung khan!


Bagi kawan-kawan yang tabungannya sudah sampai ke dasar dan harga diri terlalu tinggi untuk minta uang pada orang tua, hal di atas jadi masalah yang susah dicari jalan keluarnya. Sebenarnya mudah saja ^_^


Bagi kawan-kawan yang belum tahu, sebenarnya di ITB terdapat fasilitas penundaan bayar SPP sampai maksimal 1 semester. Dan luar biasanya, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa magister yang baru akan mendaftar. Penundaan pembayaran SPP ini dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir penangguhan yang telah disediakan oleh LPKM. Formulir ini biasanya sudah bisa diambil di LPKM pada 2 minggu sebelum deadline pembayaran SPP.


Sebenarnya ada 2 jenis penangguhan SPP, yaitu:

[1] penangguhan akibat tidak mempunyai dana pada waktu yang ditentukan, alias memang sedang tidak punya duit, dan

[2]penangguhan akibat keterlambatan pencairan beasiswa


Bagi kawan-kawan yang akan mengajukan beasiswa, penangguhan yang dilakukan adalah penangguhan [1]. Sedangkan penangguhan [2] hanya ditujukan untuk mahasiswa yang sudah memiliki kepastian bahwa akan menerima beasiswa yang dapat dibuktikan dengan dokumen legal seperti SK (Surat Keputusan) atau surat kontrak beasiswa. Dua jenis penangguhan ini memiliki formulir yang berbeda, jadi pastikan formulir yang berada di tangan kawan-kawan adalah formulir yang tepat.



Berbagai bentuk komentar dan pertanyaan Sa harap bisa diposting di bagian comment blog http://aksayurikara.blogspot.com



EDITED:

Ada kabar terbaru dari kawan-kawan Sa yang sekarang sedang mengusahakan beasiswa Voucher. Ada perubahan peraturan, ternyata sekarang tidak bisa dilakukan penangguhan untuk calon-peserta beasiswa voucher.

Akhirnya perlu punya modal sendiri dan baru "diganti" jika sudah dapat beasiswanya.

Friday, July 24, 2009

Pendaftaran S2 ITB

Tulisan ini mungkin akan sangat bermanfaat bagi temen-temen yang berniat melanjutkan S2 di ITB (terutama yang S1 juga dari ITB) dan berharap dapat sekolah dengan gratis lewat beasiswa yang disediakan oleh ITB sendiri yaitu beasiswa voucher. Kebanyakan hal-hal di tulisan ini merupakan pengalaman pribadi. Masalah data dan infromasi yang lebih tepat bisa di cari di web resmi ITB atau lembaga terkait, tapi Sa sangsi kalau infromasinya tersedia. Biasalah.... orang Indonesia kan kurang rapi dalam hal dokumentasi ^_^ Tapi tidak ada salahnya khan untuk mencoba!



Pendaftaran untuk S2 dapat dilakukan pada semester ganjil maupun genap. Sa sendiri lebih memilih mulai masuk di semester ganjil agar tidak ada tumpang-tindih masalah kurikulum. Biasanya ada beberapa kuliah di semester genap yang secara tidak formal merupakan lanjutan kuliah di semester ganjil. Jika tertarik coba cek website resmi ITB pada sekitar bulan Maret untuk masuk di semester ganjil dan bulan November untuk masuk di semester genap.


Ada beberapa tes yang harus diikuti. Threshold nilai tiap tes bergantung dari departemen yang akan dimasuki. Tes-tes tersebut adalah:


1. TPA aka Tes Potensial Akademik: tes ini diadakan oleh Bapenas (salah ga ya nulisnya). Jika teman-teman sudah pernah mengikuti tes ini, tidak perlu ikut tes lagi di ITB. Cukup menyetorkan hasil TPA yang masih berlaku (jangan yang udah kadarluarsa) sewaktu pendaftaran. Masa berlaku TPA adalah 2 tahun dari tanggal hasil tes dikeluarkan. Biaya tes ini cukup mahal dan periode diadakannya pun tidak terlalu sering, jadi manfaatkan kesempatan tes dengan sebaik-baiknya.

Tips:
Pasti banyak yang bertanya, “apa saja yang diujikan di TPA?”
Singkatnya tes ini membuat kita wajib menjadi [kamus], [kalkulator], dan [mesin simulasi 3D] ^_^
Tapi tidak usah khawatir, yang dibutuhkan di tes ini sepertinya hanya kesiapan mental dan fisik. Jadi persiapkan dirimu sebaik-baiknya.


2. Bahasa Inggris: ITB menerima hasil tes TOEFL dari manapun. Tapi, di Indonesia ini, apalagi para fresh graduate pasti kantongnya pada kempes kalau disuruh ikut tes TOEFL. Tidak usah khawatir, karena UPT bahasa ITB menyediakan EPT yang harganya jauh lebih terjangkau dan hasilnya masih diterima oleh ITB.
Bagi kawan-kawan yang merasa bahasa Inggrisnya payah (seperti diriku), tidak perlu khawatir juga, karena jika tidak memenuhi threshold di tes ini, tidak akan membuat anda gagal masuk ke S2 ITB. Saat score kawan-kawan lebih rendah dari yang disyaratkan, kawan-kawan tetap diterima di ITB, namun akan diberikan kelas tambahan bahasa Inggris yang tidak masuk dalam SKS wajib. So, don't worry. Yang pasti, kalo mo lulus master alias tesis, score ini harus sudah terpenuhi.


3. Akademik: tes ini menguji tingkat kepahaman konsep dari major yang akan diikuti. Setau Sa, kebanyakan masalah konsep dasar yang kemungkinan akan membawa malapetaka yang tak terelakan kalau ga tau masalah itu. Kurang paham satu-atau-dua hal tidak akan membuat gagal masuk S2, paling akan disarankan atau disyaratkan ikut kuliah martikulasi yang SKS-nya tidak dimasukkan di SKS S2. Biasanya kuliah yang akan disarankan adalah kuliah dasar yang menurut penilai pemahaman kita di bidang itu masih sangat kurang. Oh, masalah penilai adalah dosen-dosen yang diberi tugas menilai. Mengenai spesifik nama, Sa kurang mengerti.


4. Wawancara: nah kalo ini sih Sa ga bisa ngasih bocoran apa-apa. Bisa sangat bergantung dari mood pewawancara. Sa hanya bisa bilang “Semoga beruntung, kawan!”


Jika semua tes telah diikuti, tinggal “deg-deg”an aja menunggu hasil di rumah. Hasil dan pengumuman final diterima atau tidaknya akan dikirim ke rumah masing-masing. Pada periode ini disarankan untuk lebih banyak berdoa dan bersabar. ^_^




Kalo temen-temen ada pertanyaan, silahkan diajukan di bagian comment. Semoga bisa Sa jawab dan semoga saja pertanyaan-pertanyaan itu mewakili teman-teman yang lain juga. Tul ga?!


to be continue: [beasiswa voucher ITB]



UPDATE:

Teman-teman blogger, tulisan diatas dibuat sekitar 2 tahun yang lalu. Saya terdaftar sebagai mahasiswa master di ITB semenjak bulan Agustus 2008. Saya mengikuti Twinning Program ITB-TUT (Toyohashi University of Technology) dan telah lulus bulan April 2011.

Mungkin ada keadaan ITB yang berubah selama 3 tahun ini yang tidak saya ketahui karena sudah tidak berada di lingkungan ITB semenjak bulan Juni 2011. Jadi semoga tulisan diatas bisa memberi sedikit bayangan, tapi untuk detailnya, mohon dicari sumber lain yang lebih update dari saya :P

Semoga berhasil melanjutkan sekolah ^^
mohon doanya biar saya bisa segera melepaskan status "putus sekolah"