Wednesday, July 30, 2008

Menjadi Kekasih Allah

Jika ujian yang sama datang padamu sekali lagi, mungkin saja kau tidak lulus pada ujian sebelumnya.

Manusia punya kehidupan dan pada dasarnya kehidupan adalah cara Allah membuktikan mana hamba-hambaNya yang bertakwa. Oleh sebab itu, pastilah kehidupan itu diisi dengan banyak ujian.

Manusia bukan hanya tulang yang diliputi daging. Manusia punya jasad, manusia punya jiwa, dan manusia punya sesuatu diantara yang real dan imaginer diatas, yaitu hati.

Dalam diri anak Adam ada segumpal daging. Bila ia baik, akan baiklah seluruh jasadnya dan bila ia buruk, akan buruklah seluruh jasadnya. Ingat ia adalah hati.

Selama ini, tanpa sadar, Sa telah meracuni hati Sa sendiri. Karena tampilan racun hati itu indah. Pekerjaan, harta, kedudukan, manusia, dan hal-hal dunia lainnya. Meski hati itu adalah sesuatu yang sangat penting, tapi hati itu tidak punya spes yang besar. Saat kau memasukkan sesuatu pada hatimu, kau perlu mengeluarkan sesuatu darinya. Dan saat itu Sa mengorbankan porsi Tuhanku untuk duniaku. (Astagfirullah… hambaMu ini sering sekali lupa).

Saat Allah cemburu padamu, Dia akan menjauhkanmu dari hal-hal yang membuat tempatnya tergeser dari hatimu. Kau akan dijauhkan dari duniamu, hatimu gelisah, buta dan lemah. Sungguh, semoga Allah masih mau mencintaiku dengan ujianNya. Sungguh, semoga Ia tidak meninggalkan diriku. Ujian akan selalu datang selama kau masih mempunyai kehidupan. Semoga Allah mencabut nyawaku saat Sa lulus dari ujianNya.

Tubuhmu punya hak atas dirimu. Hatimu punya hak atas dirimu. Begitu pula, jiwamu punya hak pula atas dirimu. Tapi, saat kau mati, hanya jiwa yang kau bawa dan hanya dia lah yang mengembalikan hak-hak yang dulu kau berikan padanya. Maka, berikanlah porsi yang lebih banyak untuk jiwamu. Setelah itu kau tidak akan merugi.

Dari bukunya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani yang berjudul "Menjadi Kekasih Allah":

Janganlah cita-citamu hanya mencari makan dan minum, menikmati pakaian dan istri. Yang menikmati semua itu hanyalah nafsu dan watak. Lalu dimanakah hari dan nurani yang mencari Al-Haq Azza wa Jalla. Cita-citamu hendaklah ditujukan pada hal-hal yang meninggikanmu. Jadikanlah Tuhanmu dan apa yang ada disisi-Nya sebagai cita-citamu. Dunia ini ada gantinya, yaitu akhirat. Dan makhluk juga ada gantinya, yaitu Khaliq Azza wa Jalla. Jika engkau meninggalkan sesuatu dari kehidupan dunia ini, maka akan ada gantinya yang lebih baik di akhirat.

Anggaplah umurmu tinggal sehari saja. Bersiaplah menyambut kedatangan Malaikat maut dan pindah ke akhirat. Dunia ibarat ladang, sedangakan akhirat adalah kampung yang sebenarnya. Jika datang kecemburuan dari Allah swt maka akan menghalagi di antara mereka dengan makhluk. Kemunian mereka tidak membutuhkan dunia maupun akhirat. Wahai pendusta, kamu mencintai Allah pada waktu mendapatkan nikmat. Tetapi jika datang musibah, kamu lari seolah-olah kamu tidak menyukainya. Seorang hamba itu terbukti saat ia bebas. Jika datang bencana dari Allah swt namun kamu berubah, berarti kamu pendusta.

Seorang laki-laki datang pada Nabi saw lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu.” Maka Rasulullah saw bersabda, “Bersiaplah untuk merahasiakan kekafiran.” Lagi, seseorang laki-laki lain datang kepada Nabi saw lalu berkata, “Sungguh aku mencintai Allah.” Maka beliau bersabda, “Bersiaplah untuk merahasiakan bencana.” Sesungguhnya cinta Allah dan Rasul-Nya itu selalu dibarengi kekafiran dan bencana. Oleh karena itu sebagian orang salih mengatakan, “Kedekatan itu diwakili oleh balak, supaya tidak semua orang mengaku.” Jika tidak, tentu orang akan dengan mudah mengaku mencintai Allah swt. Jadi, pakaian bencana dan kekafiran itu tanda dari mahabah tersebut. Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. {Q.s. Al-Baqarah: 201}.

Saturday, July 19, 2008

Langit



Seperti langit
Yang membuatmu tenang, nyaman
Memberimu arti bahwa kau ada di dunia ini

Seperti langit
Kau tak dapat memilikinya
Bahkan sulit mengingatnya
Yang kau bisa lakukan hanya memandangnya
Menikmatinya saat dia mengizinkanmu memandang wajah indahnya

Saat rasa itu datang
Hal yg paling besar menyertainya adalah
Ketakutan

Maka hanya sang pemberani yg mampu mencintai
Meski bahagia pasti pergi
Meski berat hati menghinggapi
Meski rasa tak berarti membuatmu tak ingin berada di dunia ini

Tapi tetap kau seorang pemberani

Thursday, July 17, 2008

Ngegembel..... tapi tetep okeh!

Ga tau kenapa, kalo lagi ada urusan ke Jakarta pasti berujung ketidak-jelasan jadwal pulang. Contoh kasus: bulan Mei saat ada seminar dan demo digital TV di wisma Antara, berakhir dengan nginep di rumah temen karena ga dapet travel pulang.

Today, alias hari ini, kamis, 17 Juli 2008, hal yang sama terjadi lagi, tapi yang ini versi 2 nya, jadi makin yahud, alias makin tragis (eh biasa aja kali ya?!).

Kamis pagi jam6.30 udah berangkat dari Bandung. Nyampe Jakarta, dibumbui dengan rutinitas ibu kota kita yang tak bisa dihindari (red: macet), sampailah di pit stop 1 jam9.30. Beres urusan di tempat pertama hampir memasuki jam2.

Setelah itu menuju pit stop 2, hotel Mulia Senayan. Yang harusnya janjian jam3 sore, diundurlah jadi jam4. Alhasil, daripada bengong dan berakhir ketiduran dengan pose yang ga membuat image diri jatuh terjungkal, mendingan diriku jalan2 ke Plaza Senayan. Ternyata itu Mall lebih menyeramkan daripada kuburan. Bukan karena sepi, tapi.... yah begitu lah.... sepertinya..... pokoknya Sa mendingan ke kuburan daripada ke Mall.

Jam4, saatnya balik ke hotel Mulia. Ketemu sama orangnya, cuap-cuap, okeh-okeh, jreng.... bereslah semua urusan di Jakarta jam5. Mumpung masih sore, mendingan cepet2 langsung pulang khan?! Tujuan utama travel Baraya di Sarinah, biar murah. Dateng sebelum jam6, ternyata semuanya FULL sampe pemberangkatan yang terakhir. Yah terpaksa nyari yang lain.

Tepat banget saat adzan magrib berkumandang. Mendingan solat dulu toh! Kan kata Rasul juga yang utama solat, bener ga?!

Beres solat, tujuan berikutnya, Gambir. Khan hari kerja tuch, kalo orang polos ^_^ "hari ini khan hari kerja, harusnya ga penuh." Pas ada kereta Argo j19.30. Pake busway ampe Gambir jam19, dan setelah melihat loket tiketnya..... Sa ketemu kakak kelas SMA yang bilang "udah abis neng..." Berasa petir di siang bolong disertai hujan badai (mulai error nih otak) Pokoknya shock abis! Tapi harus bisa menenangkan diri... Tenang Sa... tenang.... masih banyak jalan menuju Roma (tapi Sa butuhnya ke Bandung aja, ga mau jauh-jauh ke Roma T-T )

Akhirnya dengan otak yang tenang, mencoba nelpon travel lain. Dan ternyata SEMUA FULL. Ini bukan cuma petir dan badai aja, tapi hati udah kya diiris-iris trus dikasih jus lemon, perih... pedes... Kalo umur Sa baru 6 taun, dah pasti banjir tuch mata. Tapi Sa harus tetap tenang.... tenang Sa.... tenang

Mau-gaMau, jurus terakhir yang dipake. Nlp bos besar kali aja masih ada di Jakarta jadi bisa ngangkut Sa pulang ke bandung. Dan pas di telp, untungnya si Bos masih di Jakarta, dan diriku disuruh nunggu sampe urusannya beres dulu, baru bisa pulang. Akhirnya dengan sabar menanti, diriku menunggu di Dunkin Donuts ditemani dengan satu orange juice ukuran large.

Hampir satu jam menunggu, waktu menunjukan hmpir jam21, dengan 2 batre HP yang 2-2nya kritis, berderinglah HP ku yang sekarat itu dengan membawa berita bahwa SA GA BISA PULANG. Jurus pamungkasku telah dipatahkan kawan! Game over.....

Apa boleh buat, perjuangan berjam2 mengelilingi Jakarta demi bisa pulang ke Bandung, harus diakhiri dengan kata "menyerah". Sa nginep aja di Jakarta sampe sabtu. fiuh... Hikmahnya:
1. berjuanglah, dengan tangan, kaki, otak, pikiran, tenagamu sendiri, jadilah seseorang yang tidak perlu bergantung pada orang lain
2. berusahalah dengan ikhlas, saat hasil tidak datang sesuai dengan harapan, hatimu akan lebih lapang menerimanya

Semoga cerita yang simpang-siur ini bisa jadi pelajaran.

nb: travel penuh karena katanya lagi ga pada beroperasi karena ada razia plat hitam sebagai kendaraan umum T-T

Thursday, July 3, 2008

In The Dark



Gini nih suasana lab di malam hari kalo udah sendirian. Enak, tenang, ga banyak cahaya, mo ngapa-ngapain juga bisa.

Untuk sebagian orang, kegelapan adalah sesuatu yg dihindari. Tapi buat Sa, saat gelap adalah saat yg paling menentramkan. Hitam...kosong...ga harus banyak berpikir. Jadi kalo Bandung lagi black-out, senang banget lah. Kapan ya Bandung mati lampu malam hari?

Wednesday, July 2, 2008

Kampusku Cantik Sekali Pagi Ini



Udah lama banget ga jalan-jalan di sekitar kampus. Pagi ini setelah dari Bank Muamalat tadinya mo naik angkot aja ke PAUnya. Tapi ntah kenapa jadi pengen lewat kampus, lagian masih pagi, kyanya anak-anak juga blum pada datang ke lab.

Ternyata ga rugi jalan-jalan dulu. Pemandangan di kampus cantik banget. Masih sempet pula liat pelangi di kolam Indonesia tenggelam. Senangnya... Meski kabut masih tebal di Bandung Utara yg bikin Gunung Tangkuban Perahu ga keliatan, tapi semuanya udah bikin pagi Sa jadi indah.

Alhamdulillah... Subhanallah...